Yesaya 66 : 15 – 17: “Karena tengoklah, Tuhan akan datang dengan api, dan dengan segala rata-Nya bagaikan suatu angin puyuh, untuk melampiaskan murka-Nya dengan kepanasan, dan hardik-Nya dengan nyalanyala api. Karena dengan api dan dengan pedang-Nya Ia akan menghukum segala manusia; maka besarlah kelak bilangan segala orang yang dibunuh Tuhan. Mereka yang menyucikan dirinya sendiri, dan yang membersihkan dirinya di dalam taman-taman di balik sebatang pohon yang di tengah-tengah, yang makan daging babi, dan barang-barang keji, dan tikus, akan dihapuskan bersama-sama, demikianlah firman Tuhan.”
Sesudah Allah selesai berbuat segala-galanya untuk mengendalikan perjalanan semua hamba-Nya, apabila “tidak ada lagi obat”, maka pada masa itulah pembalasan Ilahi akan dilaksanakan. Orang-orang yang terus berjalan di dalam jalan-jalannya sendiri akan kelak mendapatkan diri mereka di dalam jalan yang lebar dimana tidak terdapat kemurahan Ilahi, dimana Pembalas yang adil akan melaksanakan tagihan-Nya.
Mereka adalah orang-orang yang menyucikan dan membersihkan dirinya sendiri di dalam taman di balik sebatang pohon kayu (di belakang pemimpin); artinya, mereka berpura-pura amat jujur beribadah dalam tempat-tempat pertemuan, mereka menaruh harap bahwa pendeta akan membawa mereka sampai ke Kerajaan. Mereka memanjakan seleranya dengan memakan makanan-makanan yang terlarang, dan pada waktu yang sama dengan sombong berpura-pura suci dan bersih. Tetapi bagi Tuhan mereka itu terlihat bagaikan kubur-kubur yang dilabur putih yang penuh dengan daging yang membusuk, bagaikan cangkir-cangkir yang terlihat indah dari luar tetapi kotor di dalamnya.
Yesaya 66 : 18, 19: “Karena Aku mengetahui segala perbuatan mereka itu dan semua kepikirannya; maka akan datang, bahwa Aku akan menghimpunkan segala bangsa dan bahasa; maka mereka akan datang, dan menyaksikan kemuliaan-Ku. Maka Aku akan menaruh suatu tanda di antara mereka itu, dan Aku akan mengutus orang-orang yang luput dari antara mereka itu kepada segala bangsa, yaitu ke Tarsis, ke Pul, dan ke Lud, orang-orang pemanah ke Tubal dan ke Jawan, kepada pulau-pulau yang jauh-jauh, yang belum pernah mendengar kebesaran nama-Ku, dan yang belum melihat kemuliaan-Ku; maka mereka akan memasyurkan kemuliaan-Ku di antara segala bangsa kapir.”
Apa yang Tuhan hendak lakukan tidak akan dilakukan secara rahasia. Itu bukanlah sesuatu khayalan, bukan sesuatu yang diliputi rahasia untuk dikira-kira, melainkan itu adalah perbuatan yang jelas yang terbuka di hadapan segala bangsa.
Sekarang terhadap kebinasaan mereka sendiri, orang-orang perdebatkan bahwa ini adalah pembunuhan rohani, (Apa yang dimaksudkan dengan pembunuhan rohani? – tidak ada yang tahu). Walaupun cukup jelas terlihat, bahwa itu adalah Pehukuman terhadap Orang-orang Hidup. Kenyataan, bahwa lebih dari seabad lamanya Organisasi sudah mengajarkan bahwa Pehukuman terhadap Orang-orang Mati ialah memisahkan yang baik dari yang jelek (lalang daripada gandum). Berbagai argumentasi mereka yang bodoh itu kini membuktikan bahwa mereka bukan saja bodoh terhadapnya, tetapi juga buta (Wahyu 3 : 17) sehingga walaupun sudah diceritakan dan ditunjukkan pengertiannya mereka tetap tidak dapat melihatnya. Sungguhpun mereka mengaku mengetahui bahwa Pehukuman itu adalah memisahkan gandum dari lalang, yang baik dari yang jelek, bahwa ia itu untuk membersihkan tempat suci dengan cara menghapuskan namanama yang jelek dan dosa-dosa dari yang baik, mereka tidak juga mengakui bahwa tindakan Allah yang asing ini adalah Pehukuman terhadap Orang-orang Hidup itu di dalam isi rumah Allah (1 Petrus 4 : 17), yaitu penyucian tempat suci (Daniel 8 : 14), pembersihan sidang (Testimonies, vol. 5, p. 80), pembersihan kaabah (Maleakhi 3 : 1 – 3).
Jangan lagi mencoba-coba menghiburkan dirimu sendiri dengan mengatakan bahwa pembunuhan Tuhan ini adalah sesuatu khayalan, atau bahwa ia itu akan jadi sesudah pintu kasihan di tutup. Sekarang bersiaplah supaya tidak kamu jatuh. Jangan ada orang yang mengalihkan perhatianmu daripadanya.
Ayat yang baru kita baca menjelaskan bahwa orang-orang yang “luput” dari pedang Tuhan itu, akan diutus-Nya kepada segala bangsa kapir, yaitu kepada orang-orang yang belum pernah mendengar kebesaran nama Tuhan atau melihat akan kemuliaan-Nya, maka mereka akan memasyurkan kemuliaan-Nya di antara segala bangsa Kapir; mereka akan menghantarkan ke rumah Tuhan semua orang yang akan diselamatkan. Di sini marilah kita baca kata-kata firman Tuhan yang tepat:
Yesaya 66 : 20, 21:
Maka mereka akan menghantarkan semua saudaramu bagi suatu persembahan bagi Tuhan keluar dari segala bangsa dengan menunggang kuda, dan dengan kereta-kereta, dan dengan usungan, di atas bagal dan onta betina yang cepat, ke bukit kesucian-Ku Yerusalem, demikianlah firman Tuhan, sama seperti bani Israel menghantarkan suatu persembahan dalam bejana yang suci ke dalam rumah Tuhan. Dan lagi Aku akan mengangkat beberapa orang daripada mereka itu akan imam-imam dan orang-orang Lewi, demikianlah firman Tuhan.”
Sekarang, melihat kepada kenyataan bahwa orang-orang yang luput dari pembantaian Tuhan itu akan diutus sebagai penginjil-penginjil, pengkhotbah-pengkhotbah, dan pendetapendeta kepada segala bangsa dan orang banyak yang masih belum mengenal Allah dan InjilNya, maka kesimpulannya adalah hanya : bahwa pembantaian itu berlaku hanya diantara umat Allah; bahwa itulah Pehukuman terhadap Orang-orang Hidup di dalam “rumah Allah” (1 Petrus 4 : 17); bahwa gembala-gembala dibantai, sebab mereka telah menghalangi domba-domba itu pergi ke padang rumput yang hijau milik Tuhan (Kebenaran Sekarang); bahwa para anggota yang setia akan mengambil alih tempat mereka; bahwa kemudian sidang, “cerah bagaikan matahari, indah bagaikan bulan, dan hebat bagaikan suatu bala tentara dengan panji-panji”, “maju terus ke seluruh dunia, dengan kemenangan dan untuk memenangkan.” Demikianlah pekerjaan Injil diselesaikan dan dunia yang jahat dibawa kepada ajalnya.
“Hanya orang-orang yang telah menentang pencobaan dalam kuasa Dia Yang Maha Kuasa yang akan diijinkan mengambil bagian dalam memberitakannya (Pekabaran Malaikat yang Ketiga) apabila ia itu akan berkembang menjadi Seruan Keras.” – The Review and Herald, November 19th, 1908.
“…….Kita telah cenderung berpikir, bahwa dimana tidak ada pendeta-pendeta yang setia, tidak akan ada orang-orang Kristen yang sejati; tetapi ini bukan masaalahnya. Allah telah berjanji bahwa dimana gembala-gembala didapati tidak setia Ia akan mengawasi sendiri kawanan domba itu. Allah tidak pernah membiarkan kawanan domba itu sepenuhnya bergantung pada alat-alat manusia. Tetapi hari-hari penyucian sidang itu sedang mendekat dengan cepatnya. Allah hendak memiliki suatu umat yang bersih dan benar. Dalam penyaringan besar yang segera akan dilaksanakan itu, kita akan lebih mampu untuk mengukur kekuatan Israel. Tanda-tanda mengungkapkan, bahwa masa itu sudah dekat apabila Tuhan akan menyatakan bahwa kipas-Nya berada dalam tangan-Nya, dan Ia hendak membersihkan lantai-Nya seluruhnya.” – Testimonies, vol. 5, p. 80.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar