SURAT KEPADA MALAIKAT JEMAAT LAODIKEA
Wahyu 3:14 (TB) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:"
Surat Yesus ditujukan kepada malaikat jemaat Laodikea. Siapakah malaikat jemaat Laodikea itu?
Wahyu 1:20 (TB) "Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
“Para pendeta Allah disimbolkan melalui tujuh bintang.” (Gospel Workers, p. 13)
Dari 2 tulisan di atas, kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa :
Malaikat Jemaat Laodikea = Bintang = Para pendeta
Kaki Dian = Jemaat = Para anggota jemaat
Jadi, surat itu ditujukan kepada malaikat jemaat Laodikea, bukan kepada jemaat Laodikea. Sejak berdirinya gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, para pendeta kita adalah orang-orang yang setia dan penyelidik kebenaran, serta terus mengikuti kebenaran yang berkembang.
Kapankah Malaikat Jemaat Laodikea (Para Pendeta) Menjadi Suam?
ARTI SUAM
“Kita tidak boleh beranggapan sedikit pun bahwa tidak ada lagi terang, tidak ada lagi kebenaran, untuk diberikan kepada kita. Kita berada dalam bahaya kelalaian, karena sikap kita yang acuh tak acuh kita kehilangan kuasa kebenaran yang menyucikan, serta membentuk diri kita dengan pemikiran, 'Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa' (Wahyu 3:17). Sedangkan kita harus berpegang teguh atas kebenaran yang telah diterima, kita tidak boleh memandang dengan curiga kepada setiap terang baru yang mungkin dikirim Tuhan.” (Gospel Workers, p. 303) [Pelayan Injil, hal. 272]
“Dalam khayalku yang terakhir kepada saya diperlihatkan, bahwa bahkan pekabaran dari Saksi Yang Benar yang menentukan inipun tidak berhasil menyelesaikan rencana Allah. Orang banyak itu (orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh) terus saja tidur dalam dosa-dosa mereka. Mereka terus saja menyatakan dirinya kaya dan tidak berkekurangan. Banyak yang bertanya: Mengapa semua tegoran ini diberikan? Mengapa Kesaksian-Kesaksian itu terus menerus menuduh kami murtad dan berdosakan dosa-dosa besar? Kami mencintai kebenaran, kami sedang maju berkembang, kami tidak membutuhkan Kesaksian-Kesaksian yang berisikan amaran dan tegoran ini
"Kepada saya ditunjukkan bahwa ALASAN YANG UTAMA mengapa umat Allah kini ditemukan dalam kondisi buta rohani ini, ialah karena mereka itu TIDAK MAU MENERIMA TEGORAN." (Testimonies, vol. 3, pp. 254-255)
Suam berarti merasa memiliki semua kebenaran, dan akhirnya, sikap ini membuat mereka menolak kebenaran yang lain.
PENOLAKAN TAHUN 1888
Pada tahun 1888 terjadi penolakan terhadap pekabaran Jones dan Waggoner oleh General Conference. Di bawah ini adalah pernyataan Ellen White.
"Tuhan dalam kemurahan-Nya yang besar telah mengirim sebuah pekabaran yang sangat berharga kepada umat-Nya, oleh perantaraan Pendeta Waggoner dan Pendeta Jones. Pekabaran ini akan menghantarkan dengan lebih mencolok lagi kepada dunia Juruselamat yang ditinggikan itu, yaitu korban bagi dosa-dosa seluruh dunia. Itu menyajikan pembenaran melalui iman dalam Dia Yang Pasti itu. Itu mengundang orang-orang untuk menerima pembenaran Kristus, yang akan dimanifestasikan dalam KEPATUHAN KEPADA SEMUA PERINTAH-PERINTAH ALLAH. Banyak orang sudah kehilangan pandangannya pada Yesus . Inilah pekabaran yang diperintahkan Allah untuk diberikan kepada dunia. Inilah pekabaran malaikat yang ketiga itu, yang akan diberitakan dengan sebuah seruan keras, dan akan dihadiri oleh curahan Roh-Nya dalam jumlah besar. Bertahun-tahun lamanya sidang terus memandang pada manusia, dan mengharapkan banyak dari manusia, tetapi tidak memandang kepada Yesus, dimana semua harapan kita akan kehidupan yang kekal itu terpusat. Oleh sebab itu Allah memberikan kepada hamba-hamba-Nya sebuah kesaksian yang menyajikan kebenaran itu sebagaimana halnya dalam Kristus, yaitu pekabaran malaikat ketiga itu, dalam berbagai penggarisan yang jelas dan nyata."
(Testimonies to Ministers, p. 91-93)
Pekabaran itu mengundang orang-orang untuk menerima pembenaran Kristus, yang akan dimanifestasikan dalam kepatuhan kepada seluruh Sepuluh Perintah dari Hukum Torat. Tetapi bagaimanakah penyambutan dari para penguasa yang bersidang di General Conference 1888 itu?
Sesudah lebih dari tiga puluh tahun berlalu, maka dalam suatu pertemuan para anggota dari Ministerial Association Advisory Council, yang diselenggarakan di Des Moines, Iowa. October 22, 1924, telah diputuskan agar Pendeta Arthur G. Daniells diminta untuk mengumpulkan bahan-bahan dari tulisan-tulisan Nyonya White yang berkaitan dengan pokok permasalahan Pembenaran oleh Iman. Oleh kerjasama dengan para anggota Assosiasi, maka ia telah melaksanakan tugas itu dengan baik, dan telah membukukannya di dalam bukunya yang terkenal: “Christ Our Righteousness”. Di dalam buku itu juga ia menulis sebagai berikut :
"Betapa sedih dan penyesalan yang mendalam, bahwa pekabaran tentang Pembenaran dalam Kristus ini pada waktu kedatangannya sudah harus menghadapi PENOLAKAN dari pihak orang-orang penting yang bersungguh-sungguh dalam pekerjaan Allah. Pekabaran itu TIDAK PERNAH DITERIMA, tidak pernah diberitakan, juga tidak diberi kebebasan sebagaimana seharusnya untuk mrenghantarkannya kepada Gereja berbagai berkat yang tak terhingga yang terkandung di dalamnya. Seriusnya mengembangkan pengaruh yang sedemikian akan tampak dari berbagai tegoran yang telah diberikan." (Christ Our Righteousness, p. 47)
Sangat jelas dikatakan bahwa pekabaran itu tidak pernah diterima. Jadi, kalau ada yang bilang pernah diterima, itu adalah dusta.
Yang menjadi pertanyaan berikutnya, apakah masih ada penolakan lain lagi?
PENOLAKAN TAHUN 1929
Ellen White menubuatkan :
“Telah ditanyakan kepada saya : “Adakah Anda mengira bahwa Tuhan masih memiliki terang lagi bagi kita sebagai suatu umat?” Saya menjawab bahwa Ia memiliki terang yang baru bagi kita, namun itu adalah terang lama yang berharga yang masih akan memancar keluar dari Firman Kebenaran. Kita baru hanya memiliki kelip-kelip dari sinar-sinar terang itu yang masih akan datang kepada kita. Kita belum memanfaatkan banyak daripada terang yang sudah Tuhan karuniakan kepada kita, sehingga demikianlah kita gagal menerima terang tambahan; kita belum berjalan di dalam terang yang sudah memancar atas kita.” (The Review and Herald, June 3, 1890)
“Kita tidak boleh beranggapan sedikit pun bahwa TIDAK ADA LAGI TERANG, TIDAK ADA LAGI KEBENARAN untuk diberikan kepada kita. Kita berada dalam bahaya kelalaian, karena sikap kita yang acuh tak acuh kita kehilangan kuasa kebenaran yang menyucikan, serta membentuk diri kita dengan pemikiran, “Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa” (Wahyu 3:17). Sedangkan kita harus berpegang teguh atas kebenaran yang telah diterima, kita TIDAK BOLEH MEMANDANG DENGAN CURIGA kepada setiap terang baru yang mungkin dikirim Tuhan.” (Gospel Workers, p. 303) [Pelayan Injil, hal. 272]
Pada tahun 1890 Ellen White menulis :
“Nubuatan harus digenapi. Tuhan berfirman : ‘Bahwasanya, Aku akan mengutus kepadamu Elia nabi itu mendahului datangnya hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu.’ SESEORANG AKAN DATANG dalam roh dan kuasa Elia, dan apabila ia muncul, orang-orang akan mengatakan : ‘Anda terlalu bersungguh-sungguh, anda tidak menginterpretasikan Alkitab itu dalam cara yang sepatutnya. Marilah kuberitahukan kepadamu bagaimana mengajarkan pekabaranmu itu.’” (Testimonies to Ministers, pp. 475, 476) [Nasihat kepada Pendeta dan Pelayan Injil, hal. 466]
Ellen White menubuatkan SESEORANG, bukan BEBERAPA orang. Dia datang untuk menginterpretasikan Alkitab, tetapi dia akan DITOLAK. Di dalam suplemen Alkitab Advent dikatakan juga, bahwa akan datang seseorang dalam roh dan kuasa Elia sebelum kedatangan Yesus.
Nubuatan ini telah digenapi saat kedatangan Victor Houteff pada tahun 1929, yang membawakan pekabaran mengenai 144000 dan berbagai nubuatan-nubuatan lainnya yang belum pernah diterangkan oleh Ellen White. Tetapi sesuai dengan nubuatan, juru kabar ini ditolak.
MENANTIKAN SENDIRI AKAN SETIAP SINAR TERANG
Orang yang menaruh harap pada orang lain untuk menyelidiki sesuatu pekabaran dari Tuhan baginya, ialah menjadikan daging sebagai lengannya, sehingga dengan demikian ia sedang bertindak dengan bodohnya bagaikan tanpa memiliki pikiran sendiri. Maka “pikiran yang bergantung pada keputusan orang-orang lain itu cepat ataupun lambat pasti akan sesat”. (Education, p. 231).
Demikian pula halnya, orang yang membiarkan prasangka menghalangi dia daripada melakukan sesuatu penyelidikan yang tulus terhadap sesuatu perkara yang baru yang datang dalam nama Tuhan, tanpa disadari adalah seorang kapir. Sama halnya dangan orang yang merasa puas dangan pegangan-pegangannya yang ada pada Firman Allah, sesungguhnya juga mengatakan : “Aku kaya, dan telah melimpah dengan kekayaan sehingga tidak memerlukan apa-apa lagi”. Semua mereka ini, karena berbagai perbuatannya yang telah menghasut kata-kata tuduhan terhadap orang-orang Laodekia yang oleh karenanya menggenapi nubuatan yang seharusnya tidak mereka genapi, sedang mempersiapkan dirinya untuk diludahkan keluar (Wahyu 3 : 14 – 18). Maka jika mereka terus saja dalam sikap kepuasan sendirinya itu bahwa mereka sudah memiliki semua kebenaran, sehingga tidak memerlukan apa-apa lagi, maka mereka akan menolak setiap pembawa kebenaran yang baru dan melemparkan kebenaran itu ke dalam tempat sampah karena ia itu datang melalui saluran yang tidak dikenal.
Sepanjang segala zaman, semua orang yang menaruh harapannya pada mereka yang disebut orang-orang pandai, dan orang-orang Kristen yang terkemuka pada zamannya, semua orang yang terkenal saleh, mereka yang menaruh harap tersebut telah dirampas dari mahkota kehidupan yang kekal, sama seperti para anggota sidang Yahudi di zaman Kristus karena mereka itu gagal mengambil tanggung jawab penuh bagi keselamatannya sendiri. Karena menaruh harap dengan angkuhnya kepada kepintaran “orang-orang besar” mereka, maka mereka telah menolak utuk percaya pada kata-kata Kristus yang mengatakan : “Ya Bapa, Tuhan atas langit dan bumi, …. Engkau telah menyembunyikan segala perkara ini dari pada orangorang pandai dan bijaksana, tetapi telah mengungkapkan sekaliannya kepada bayi-bayi”. Matius 11 : 25. “Dimanakah orang-orang pandai itu? Dimanakah ahli-ahli taurat itu? ….. Bukankah Allah telah membuat bodoh segala kepintaran dunia ini?” 1 Korintus 1 : 20.
“…… jika sesuatu pekabaran datang yang belum dapat engkau mengerti, maka berusahalah agar engkau dapat mendengar alasan-alasan yang dapat diberikan oleh juru kabarnya, sambil membandingkan injil dengan injil, sampai dapat engkau mengerti apakah benar ia itu ditunjang oleh firman Allah”. (Testimonies on Sabbath School Work, p. 65)