Malaikat Jemaat Laodikea

SURAT KEPADA MALAIKAT JEMAAT LAODIKEA

Wahyu 3:14 (TB)  "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:"

Surat Yesus ditujukan kepada malaikat jemaat Laodikea. Siapakah malaikat jemaat Laodikea itu?

Wahyu 1:20 (TB)  "Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

“Para pendeta Allah disimbolkan melalui tujuh bintang.” (Gospel Workers, p. 13)

Dari 2 tulisan di atas, kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa :

Malaikat Jemaat Laodikea = Bintang = Para pendeta

Kaki Dian = Jemaat = Para anggota jemaat

Jadi, surat itu ditujukan kepada malaikat jemaat Laodikea, bukan kepada jemaat Laodikea. Sejak berdirinya gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, para pendeta kita adalah orang-orang yang setia dan penyelidik kebenaran, serta terus mengikuti kebenaran yang berkembang.
Kapankah Malaikat Jemaat Laodikea (Para Pendeta) Menjadi Suam?

ARTI SUAM

“Kita tidak boleh beranggapan sedikit pun bahwa tidak ada lagi terang, tidak ada lagi kebenaran, untuk diberikan kepada kita. Kita  berada dalam  bahaya kelalaian,  karena sikap kita yang acuh tak acuh kita kehilangan kuasa kebenaran yang menyucikan, serta membentuk diri kita dengan pemikiran, 'Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa' (Wahyu 3:17). Sedangkan kita harus berpegang teguh atas kebenaran yang telah diterima, kita tidak boleh memandang dengan curiga kepada setiap terang baru yang mungkin dikirim  Tuhan.” (Gospel Workers, p. 303) [Pelayan Injil, hal. 272]

“Dalam khayalku yang terakhir kepada saya diperlihatkan, bahwa bahkan pekabaran dari Saksi Yang Benar yang menentukan inipun tidak berhasil menyelesaikan rencana Allah. Orang banyak itu  (orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh) terus saja tidur dalam dosa-dosa mereka. Mereka terus saja menyatakan dirinya kaya dan tidak berkekurangan. Banyak yang bertanya: Mengapa semua tegoran ini diberikan?  Mengapa Kesaksian-Kesaksian itu terus menerus menuduh  kami murtad dan berdosakan dosa-dosa besar? Kami mencintai kebenaran, kami sedang maju berkembang, kami tidak membutuhkan Kesaksian-Kesaksian yang berisikan amaran dan tegoran ini 

"Kepada saya ditunjukkan bahwa ALASAN  YANG UTAMA mengapa umat Allah kini ditemukan dalam kondisi buta rohani ini, ialah karena mereka itu TIDAK MAU MENERIMA TEGORAN." (Testimonies, vol. 3, pp. 254-255)

Suam berarti merasa memiliki semua kebenaran, dan akhirnya, sikap ini membuat mereka menolak kebenaran yang lain.

PENOLAKAN TAHUN 1888

Pada tahun 1888 terjadi penolakan terhadap pekabaran Jones dan Waggoner oleh General Conference. Di bawah ini adalah pernyataan Ellen White.

"Tuhan dalam kemurahan-Nya yang besar telah mengirim sebuah pekabaran yang sangat berharga kepada umat-Nya, oleh perantaraan Pendeta Waggoner dan Pendeta Jones. Pekabaran ini akan menghantarkan dengan lebih mencolok lagi kepada dunia Juruselamat yang ditinggikan itu, yaitu korban bagi dosa-dosa seluruh dunia. Itu menyajikan pembenaran melalui iman dalam Dia Yang Pasti itu. Itu mengundang orang-orang untuk menerima pembenaran Kristus, yang akan dimanifestasikan dalam KEPATUHAN KEPADA SEMUA PERINTAH-PERINTAH ALLAH.  Banyak orang sudah kehilangan pandangannya pada Yesus . Inilah pekabaran yang diperintahkan Allah untuk diberikan kepada dunia. Inilah pekabaran malaikat yang ketiga itu, yang akan diberitakan dengan sebuah seruan keras, dan akan dihadiri oleh curahan Roh-Nya dalam jumlah besar. Bertahun-tahun lamanya sidang terus memandang pada manusia, dan mengharapkan banyak dari manusia, tetapi tidak memandang kepada Yesus, dimana semua harapan kita akan kehidupan yang kekal itu terpusat. Oleh sebab itu Allah memberikan kepada hamba-hamba-Nya sebuah kesaksian yang menyajikan kebenaran itu sebagaimana halnya dalam Kristus, yaitu pekabaran malaikat ketiga itu, dalam berbagai penggarisan yang jelas dan nyata."
(Testimonies to Ministers, p. 91-93)

Pekabaran itu mengundang orang-orang untuk menerima pembenaran Kristus, yang akan dimanifestasikan dalam kepatuhan kepada seluruh Sepuluh Perintah dari Hukum Torat. Tetapi bagaimanakah penyambutan dari para penguasa yang bersidang di General Conference 1888 itu?  

Sesudah lebih dari tiga puluh tahun berlalu, maka dalam suatu pertemuan para anggota dari Ministerial Association Advisory Council, yang diselenggarakan di Des Moines, Iowa. October 22, 1924, telah diputuskan agar Pendeta Arthur G. Daniells diminta untuk mengumpulkan bahan-bahan dari tulisan-tulisan Nyonya White yang berkaitan dengan pokok permasalahan Pembenaran oleh Iman. Oleh  kerjasama dengan para anggota Assosiasi, maka ia telah melaksanakan tugas itu dengan baik, dan telah membukukannya di dalam bukunya yang terkenal: “Christ Our Righteousness”. Di dalam buku itu juga ia menulis sebagai berikut :

"Betapa sedih dan penyesalan yang mendalam, bahwa pekabaran tentang Pembenaran dalam Kristus ini pada waktu kedatangannya sudah harus menghadapi PENOLAKAN dari pihak orang-orang penting yang bersungguh-sungguh dalam pekerjaan Allah. Pekabaran itu TIDAK PERNAH DITERIMA, tidak pernah diberitakan, juga tidak diberi kebebasan sebagaimana seharusnya untuk mrenghantarkannya kepada Gereja berbagai berkat yang tak terhingga yang terkandung di dalamnya. Seriusnya mengembangkan pengaruh yang sedemikian akan tampak dari berbagai tegoran yang telah diberikan." (Christ Our Righteousness, p. 47)

Sangat jelas dikatakan bahwa pekabaran itu tidak pernah diterima. Jadi, kalau ada yang bilang pernah diterima, itu adalah dusta.

Yang menjadi pertanyaan berikutnya, apakah masih ada penolakan lain lagi?

PENOLAKAN TAHUN 1929

Ellen White menubuatkan :

“Telah ditanyakan kepada saya : “Adakah Anda mengira bahwa Tuhan masih memiliki terang lagi bagi kita sebagai suatu umat?” Saya menjawab bahwa Ia memiliki terang yang  baru bagi kita, namun itu adalah terang lama  yang berharga  yang masih akan memancar keluar dari Firman Kebenaran. Kita baru hanya memiliki kelip-kelip  dari sinar-sinar terang itu yang masih akan datang kepada kita. Kita belum  memanfaatkan banyak daripada terang yang sudah Tuhan karuniakan kepada kita, sehingga demikianlah kita gagal menerima  terang tambahan; kita belum berjalan di dalam  terang yang  sudah memancar  atas kita.”  (The Review  and Herald, June 3, 1890)

“Kita tidak boleh beranggapan sedikit pun bahwa TIDAK ADA LAGI TERANG, TIDAK ADA LAGI KEBENARAN untuk diberikan kepada kita. Kita  berada dalam  bahaya kelalaian,  karena sikap kita yang acuh tak acuh kita kehilangan kuasa kebenaran yang menyucikan, serta membentuk diri kita dengan pemikiran, “Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa” (Wahyu 3:17). Sedangkan kita harus berpegang teguh atas kebenaran yang telah diterima, kita TIDAK BOLEH MEMANDANG DENGAN CURIGA kepada setiap terang baru yang mungkin dikirim  Tuhan.” (Gospel Workers, p. 303) [Pelayan Injil, hal. 272]

Pada tahun 1890 Ellen White menulis :

“Nubuatan harus digenapi. Tuhan berfirman : ‘Bahwasanya, Aku akan mengutus kepadamu  Elia nabi itu mendahului datangnya hari Tuhan yang  besar dan mengerikan itu.’ SESEORANG AKAN DATANG dalam roh dan kuasa Elia, dan apabila ia  muncul, orang-orang akan mengatakan : ‘Anda terlalu bersungguh-sungguh, anda tidak menginterpretasikan Alkitab itu dalam cara yang sepatutnya. Marilah kuberitahukan kepadamu  bagaimana mengajarkan pekabaranmu itu.’” (Testimonies to Ministers, pp. 475, 476)  [Nasihat kepada Pendeta dan Pelayan Injil, hal. 466]

Ellen White menubuatkan SESEORANG, bukan BEBERAPA orang. Dia datang untuk menginterpretasikan Alkitab, tetapi dia akan DITOLAK. Di dalam suplemen Alkitab Advent dikatakan juga, bahwa akan datang seseorang dalam roh dan kuasa Elia sebelum kedatangan Yesus.

Nubuatan ini telah digenapi saat kedatangan Victor Houteff pada tahun 1929, yang membawakan pekabaran mengenai 144000 dan berbagai nubuatan-nubuatan lainnya yang belum pernah diterangkan oleh Ellen White. Tetapi sesuai dengan nubuatan, juru kabar ini ditolak.

MENANTIKAN SENDIRI AKAN SETIAP SINAR TERANG

Orang yang  menaruh  harap  pada  orang lain  untuk  menyelidiki sesuatu  pekabaran  dari Tuhan  baginya,  ialah  menjadikan  daging sebagai lengannya,  sehingga  dengan  demikian  ia sedang  bertindak  dengan  bodohnya  bagaikan  tanpa  memiliki pikiran  sendiri.  Maka  “pikiran yang bergantung pada  keputusan  orang-orang  lain  itu  cepat  ataupun  lambat  pasti  akan  sesat”. (Education,  p. 231).

Demikian  pula  halnya,  orang  yang  membiarkan  prasangka  menghalangi  dia  daripada melakukan  sesuatu  penyelidikan  yang tulus terhadap  sesuatu  perkara  yang baru  yang datang dalam  nama Tuhan,  tanpa  disadari  adalah  seorang  kapir. Sama halnya dangan  orang  yang  merasa puas  dangan  pegangan-pegangannya  yang ada pada  Firman  Allah,  sesungguhnya  juga  mengatakan  :  “Aku  kaya,  dan  telah  melimpah   dengan kekayaan  sehingga  tidak memerlukan  apa-apa lagi”. Semua mereka ini,  karena berbagai  perbuatannya yang  telah  menghasut  kata-kata  tuduhan terhadap  orang-orang Laodekia  yang oleh  karenanya  menggenapi nubuatan  yang  seharusnya tidak mereka  genapi,  sedang mempersiapkan  dirinya  untuk diludahkan  keluar  (Wahyu  3  :  14  – 18).  Maka  jika  mereka  terus saja  dalam  sikap  kepuasan  sendirinya  itu  bahwa  mereka  sudah memiliki  semua  kebenaran,  sehingga  tidak  memerlukan  apa-apa  lagi,  maka  mereka  akan menolak  setiap  pembawa  kebenaran  yang  baru  dan  melemparkan  kebenaran  itu  ke dalam tempat  sampah  karena  ia  itu  datang  melalui  saluran  yang tidak dikenal.

Sepanjang  segala zaman,  semua orang  yang  menaruh  harapannya pada mereka yang disebut  orang-orang  pandai,  dan  orang-orang  Kristen  yang  terkemuka pada  zamannya,  semua orang  yang  terkenal  saleh, mereka yang menaruh harap tersebut telah  dirampas  dari  mahkota kehidupan  yang kekal,  sama  seperti para  anggota  sidang Yahudi di zaman  Kristus karena mereka  itu  gagal mengambil tanggung jawab  penuh  bagi  keselamatannya  sendiri.  Karena menaruh  harap  dengan  angkuhnya kepada kepintaran  “orang-orang  besar”  mereka, maka mereka telah  menolak  utuk  percaya pada kata-kata Kristus  yang  mengatakan  :  “Ya Bapa,  Tuhan atas langit  dan  bumi,  ….  Engkau  telah  menyembunyikan  segala  perkara  ini dari pada  orangorang pandai dan  bijaksana,  tetapi telah  mengungkapkan  sekaliannya  kepada  bayi-bayi”.  Matius 11 :  25.  “Dimanakah  orang-orang  pandai  itu?  Dimanakah  ahli-ahli taurat  itu?  …..  Bukankah  Allah telah  membuat  bodoh  segala kepintaran  dunia ini?”  1 Korintus  1 :  20.

“…… jika sesuatu  pekabaran  datang  yang  belum  dapat  engkau  mengerti,  maka  berusahalah agar  engkau  dapat  mendengar  alasan-alasan  yang dapat  diberikan  oleh  juru  kabarnya,  sambil membandingkan  injil dengan  injil,  sampai dapat  engkau  mengerti apakah  benar  ia  itu  ditunjang oleh firman Allah”. (Testimonies  on  Sabbath  School  Work,  p.  65)

Pendirian Kerajaan Allah (Daniel 2)


GUNUNG = SIDANG ALLAH SEBAGAI SATU BADAN

"Sementara aku berbicara dan berdoa dan mengaku dosaku dan dosa bangsaku, bangsa Israel, dan menyampaikan ke hadapan TUHAN, Allahku, permohonanku bagi gunung kudus Allahku." (Daniel 9 : 20)


BATU = UMAT ALLAH, SEBAGAI BAGIAN DARI GUNUNG

"...jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan. Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah." (1 Petrus 2 : 3-5)


BATU TERUNGKIT LEPAS DARI GUNUNG

Batu itu merupakan bagian dari gunung. Oleh karena itu, batu merupakan bagian dari gunung itu. Artinya, dari gereja akan diambil keluar oleh Allah hanya sebagian kecil, yaitu yang jumlahnya 144000 umat pilihan.

“Terutama dalam pekerjaan penghabisan bagi GEREJA, dalam masa pemeteraian mereka 144.000 itu, yang akan berdiri tanpa kesalahan di hadapan takhta Allah, mereka akan sangat merasakan secara mendalam berbagai kesalahan dari umat Allah. Inilah yang secara tegas dikemukakan oleh gambaran dari nabi itu yang berkenan dengan pekerjaan penghabisan di bawah gambaran orang-orang yang masing-masingnya membawa senjata pembantai di dalam tangannya. Salah seorang dari mereka itu berpakaian linen, dengan sebuah alat penulis pada sisinya. ‘Maka firman Tuhan kepadanya: ‘Pergilah ke tengah-tengah kota itu, sepanjang pusatkota Yerusalem, lalu bubuhlah sebuah tanda pada dahi orang-orang yang berkeluh-kesah dan berteriak karena sebab berbagai kekejian yang telah dilakukan di tengah-tengahnya.’" (Testimonies For The Church, vol. vol. 3, p. 266)

"Saya telah menyatakan di hadapan mereka, bahwa dari apa yang ditunjukkan kepada saya, hanya sejumlah kecil dari orang-orang yang mengaku percaya akan kebenaran yang pada akhirnya akan selamat." (Testimonies for the Church, vol. 2, p. 445)


KAPAN BATU ITU TERUNGKIT LEPAS?

"Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya, tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai." (Daniel 2 : 44,45)

Karena batu itu akan menghancurkan patung itu, berarti batu itu harus terungkit lepas dari gunung sebelum patung itu dihancurkan. Seperti yang dikatakan nabi Daniel, bahwa kerajaan itu akan diperdirikan di bumi pada zaman sekarang, yaitu zaman raja2 jari2 kaki. Bukan pada zaman setelah mereka seperti yang diajarkan selama ini.


BAGAIMANA KEGENAPAN BATU ITU MENGHANCURKAN PATUNG?

"Sebab, sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan memulihkan keadaan umat-Ku Israel dan Yehuda — firman TUHAN — dan Aku akan mengembalikan mereka ke negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyang mereka, dan mereka akan memilikinya." Mereka akan mengabdi kepada TUHAN, Allah mereka, dan kepada Daud, raja mereka, yang akan Kubangkitkan bagi mereka. Maka engkau, janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, demikianlah firman TUHAN, janganlah gentar, hai Israel! Sebab sesungguhnya, Aku menyelamatkan engkau dari tempat jauh dan keturunanmu dari negeri pembuangan mereka. Yakub akan kembali dan hidup tenang dan aman, dengan tidak ada yang mengejutkan. Tetapi semua orang yang menelan engkau akan tertelan, dan semua lawanmu akan masuk ke dalam tawanan; orang-orang yang merampok engkau akan menjadi rampokan, dan semua orang yang menjarah engkau akan Kubuat menjadi jarahan. Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman TUHAN, sebab mereka telah menyebutkan engkau: orang buangan, yakni sisa yang tiada seorang pun menanyakannya. Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku akan memulihkan keadaan kemah-kemah Yakub, dan akan mengasihani tempat-tempat tinggalnya, kota itu akan dibangun kembali di atas reruntuhannya, dan puri itu akan berdiri di tempatnya yang asli. Orang yang memerintah atas mereka akan tampil dari antara mereka sendiri, dan orang yang berkuasa atas mereka akan bangkit dari tengah-tengah mereka; Aku akan membuat dia maju dan mendekat kepada-Ku, sebab siapakah yang berani mempertaruhkan nyawanya untuk mendekat kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN. Murka TUHAN yang menyala-nyala itu tidak akan surut sampai Ia telah melaksanakan dan mewujudkan apa yang dirancang-Nya dalam hati-Nya; pada hari-hari yang terakhir kamu akan mengerti hal itu." (Yeremia 30:3, 9-10, 16-18, 21, 24)


BAGAIMANA KEGENAPAN BATU ITU BERKEMBANG MENJADI GUNUNG (SIDANG) YANG BESAR?

"Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung rumah TUHAN akan berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem." Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang. Tetapi mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut TUHAN semesta alam yang mengatakannya. Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama TUHAN Allah kita untuk selamanya dan seterusnya." (Mikha 4 : 1-5)

"Dengan bersenjatakan kebenaran Kristus, sidang akan memasuki peperangannya yang terakhir. 'Indah bagaikan bulan, cerah bagaikan matahari, dan mengerikan bagaikan suatu bala tentara dengan panji-panjinya,' ia akan keluar memasuki seluruh dunia, dengan kemenangan dan untuk memenangkan." (Prophets and Kings, p. 725)

Penginjilan ke Seluruh Dunia

Yesaya  66 :  15  –  17: “Karena tengoklah,  Tuhan  akan  datang  dengan  api,  dan  dengan  segala rata-Nya bagaikan  suatu angin  puyuh, untuk melampiaskan murka-Nya dengan  kepanasan,  dan  hardik-Nya  dengan  nyalanyala api.  Karena dengan  api  dan  dengan  pedang-Nya  Ia  akan  menghukum  segala manusia; maka besarlah  kelak  bilangan segala  orang  yang  dibunuh  Tuhan. Mereka  yang  menyucikan dirinya  sendiri,  dan  yang  membersihkan  dirinya  di dalam taman-taman di  balik sebatang  pohon yang di  tengah-tengah,  yang  makan  daging  babi,  dan  barang-barang keji, dan tikus, akan dihapuskan bersama-sama, demikianlah firman Tuhan.”

Sesudah  Allah  selesai  berbuat  segala-galanya untuk  mengendalikan  perjalanan  semua hamba-Nya,  apabila “tidak  ada  lagi  obat”,  maka pada  masa itulah  pembalasan  Ilahi  akan dilaksanakan. Orang-orang  yang  terus  berjalan  di  dalam  jalan-jalannya sendiri  akan  kelak mendapatkan  diri  mereka di  dalam  jalan  yang  lebar  dimana tidak  terdapat  kemurahan  Ilahi, dimana Pembalas yang adil akan melaksanakan tagihan-Nya.

Mereka  adalah  orang-orang  yang  menyucikan  dan  membersihkan dirinya  sendiri  di  dalam taman di  balik sebatang  pohon kayu (di  belakang pemimpin);  artinya, mereka  berpura-pura amat jujur  beribadah  dalam  tempat-tempat  pertemuan,  mereka menaruh  harap  bahwa pendeta  akan membawa mereka  sampai  ke Kerajaan.  Mereka memanjakan  seleranya  dengan  memakan makanan-makanan  yang terlarang,  dan pada  waktu  yang  sama  dengan  sombong  berpura-pura suci  dan bersih. Tetapi  bagi  Tuhan mereka  itu terlihat  bagaikan kubur-kubur  yang  dilabur  putih yang  penuh dengan daging  yang  membusuk, bagaikan cangkir-cangkir  yang  terlihat  indah dari luar tetapi kotor di dalamnya.

Yesaya  66 :  18, 19: “Karena Aku  mengetahui  segala perbuatan  mereka itu  dan  semua kepikirannya;  maka  akan datang,  bahwa Aku  akan  menghimpunkan  segala  bangsa dan  bahasa;  maka mereka  akan  datang, dan menyaksikan kemuliaan-Ku. Maka  Aku akan  menaruh suatu tanda  di  antara  mereka  itu, dan Aku akan mengutus  orang-orang  yang  luput  dari  antara mereka itu  kepada segala bangsa,  yaitu ke  Tarsis, ke  Pul, dan ke  Lud, orang-orang  pemanah  ke Tubal  dan  ke Jawan,  kepada  pulau-pulau yang  jauh-jauh,  yang  belum  pernah mendengar  kebesaran nama-Ku, dan  yang  belum  melihat kemuliaan-Ku; maka mereka akan memasyurkan kemuliaan-Ku di antara segala bangsa kapir.”

Apa  yang  Tuhan hendak lakukan tidak akan dilakukan secara  rahasia.  Itu bukanlah sesuatu khayalan, bukan  sesuatu  yang  diliputi  rahasia  untuk dikira-kira,  melainkan  itu  adalah perbuatan yang jelas yang terbuka di hadapan segala bangsa.

Sekarang  terhadap  kebinasaan  mereka sendiri,  orang-orang  perdebatkan bahwa  ini  adalah pembunuhan rohani, (Apa  yang  dimaksudkan dengan pembunuhan rohani?  –  tidak  ada  yang tahu). Walaupun cukup jelas  terlihat, bahwa  itu adalah Pehukuman terhadap Orang-orang  Hidup. Kenyataan,  bahwa lebih  dari  seabad  lamanya Organisasi  sudah  mengajarkan  bahwa  Pehukuman terhadap  Orang-orang  Mati  ialah  memisahkan  yang  baik  dari  yang  jelek  (lalang  daripada gandum).  Berbagai  argumentasi  mereka  yang  bodoh itu kini  membuktikan bahwa  mereka  bukan saja  bodoh terhadapnya,  tetapi  juga  buta  (Wahyu 3 :  17)  sehingga  walaupun sudah diceritakan dan ditunjukkan pengertiannya  mereka  tetap tidak dapat  melihatnya. Sungguhpun mereka mengaku mengetahui  bahwa  Pehukuman itu adalah memisahkan gandum  dari  lalang,  yang  baik dari  yang  jelek, bahwa  ia  itu untuk membersihkan tempat  suci  dengan  cara  menghapuskan  namanama  yang  jelek  dan  dosa-dosa  dari  yang baik,  mereka  tidak juga  mengakui  bahwa  tindakan Allah  yang  asing  ini  adalah  Pehukuman  terhadap  Orang-orang Hidup itu di  dalam  isi  rumah Allah (1 Petrus  4 :  17),  yaitu penyucian tempat  suci  (Daniel  8  :  14),  pembersihan  sidang (Testimonies, vol. 5, p. 80), pembersihan kaabah (Maleakhi 3 : 1 – 3).

Jangan  lagi  mencoba-coba  menghiburkan dirimu sendiri  dengan mengatakan bahwa pembunuhan Tuhan  ini  adalah sesuatu khayalan, atau bahwa  ia  itu akan  jadi  sesudah  pintu kasihan di  tutup.  Sekarang  bersiaplah supaya  tidak kamu jatuh.  Jangan ada  orang  yang mengalihkan perhatianmu daripadanya.

Ayat  yang  baru  kita baca menjelaskan  bahwa  orang-orang  yang  “luput” dari  pedang Tuhan itu, akan  diutus-Nya  kepada  segala  bangsa  kapir,  yaitu kepada  orang-orang  yang  belum pernah  mendengar  kebesaran  nama Tuhan  atau  melihat  akan  kemuliaan-Nya,  maka mereka akan memasyurkan  kemuliaan-Nya di  antara segala bangsa Kapir;  mereka  akan  menghantarkan  ke rumah Tuhan semua  orang  yang  akan  diselamatkan.  Di  sini  marilah  kita baca kata-kata firman Tuhan yang tepat:

Yesaya  66 :  20, 21:
Maka mereka akan  menghantarkan  semua saudaramu  bagi  suatu  persembahan  bagi  Tuhan keluar  dari  segala  bangsa  dengan menunggang kuda, dan dengan kereta-kereta,  dan  dengan usungan,  di  atas  bagal  dan onta  betina  yang  cepat, ke  bukit  kesucian-Ku  Yerusalem,  demikianlah firman  Tuhan,  sama seperti  bani  Israel  menghantarkan  suatu  persembahan  dalam  bejana  yang suci  ke  dalam  rumah Tuhan. Dan lagi  Aku akan  mengangkat  beberapa orang  daripada mereka itu akan imam-imam dan orang-orang Lewi, demikianlah firman Tuhan.”

Sekarang,  melihat  kepada kenyataan  bahwa  orang-orang  yang  luput  dari  pembantaian Tuhan itu akan diutus  sebagai  penginjil-penginjil, pengkhotbah-pengkhotbah, dan pendetapendeta kepada segala bangsa dan  orang  banyak  yang  masih  belum  mengenal  Allah  dan  InjilNya,  maka kesimpulannya  adalah  hanya :  bahwa  pembantaian  itu  berlaku  hanya  diantara umat Allah;  bahwa  itulah Pehukuman terhadap Orang-orang  Hidup di  dalam  “rumah  Allah” (1  Petrus 4 :  17);  bahwa  gembala-gembala  dibantai, sebab mereka  telah menghalangi  domba-domba  itu pergi  ke  padang  rumput  yang  hijau milik Tuhan (Kebenaran Sekarang);  bahwa  para  anggota   yang  setia  akan  mengambil  alih  tempat  mereka;  bahwa kemudian  sidang,  “cerah bagaikan matahari, indah  bagaikan bulan, dan  hebat  bagaikan suatu bala  tentara  dengan  panji-panji”, “maju terus  ke  seluruh  dunia, dengan kemenangan dan untuk memenangkan.”  Demikianlah pekerjaan Injil diselesaikan dan dunia yang jahat dibawa kepada ajalnya.

“Hanya orang-orang  yang  telah  menentang  pencobaan  dalam  kuasa  Dia Yang  Maha Kuasa  yang  akan  diijinkan  mengambil  bagian  dalam  memberitakannya  (Pekabaran  Malaikat yang  Ketiga)  apabila ia itu  akan  berkembang  menjadi  Seruan  Keras.”  –  The Review  and  Herald, November 19th, 1908.

“…….Kita  telah  cenderung  berpikir, bahwa  dimana  tidak  ada  pendeta-pendeta  yang  setia, tidak  akan  ada orang-orang  Kristen  yang  sejati; tetapi ini bukan  masaalahnya.  Allah  telah berjanji  bahwa dimana  gembala-gembala  didapati  tidak  setia  Ia  akan  mengawasi  sendiri  kawanan domba  itu. Allah tidak  pernah membiarkan kawanan domba  itu sepenuhnya  bergantung  pada alat-alat  manusia.  Tetapi  hari-hari  penyucian  sidang  itu  sedang  mendekat  dengan  cepatnya.  Allah hendak  memiliki suatu  umat  yang  bersih  dan  benar.  Dalam  penyaringan  besar  yang  segera akan dilaksanakan itu, kita  akan lebih mampu untuk mengukur  kekuatan  Israel. Tanda-tanda mengungkapkan, bahwa  masa  itu sudah dekat  apabila  Tuhan akan menyatakan bahwa  kipas-Nya berada  dalam  tangan-Nya, dan  Ia  hendak membersihkan lantai-Nya  seluruhnya.”  –  Testimonies, vol. 5, p. 80.

Prosedur Belajar Alkitab

PELAJARI

“Bacalah dan pelajarilah pasal yang keempat dari Zakharia. Kedua pohon zaitun itu mengalirkan habis dari dirinya minyak keemasan melalui pipa-pipa keemasan ke dalam mangkok keemasan, dari sini lampu-lampu kaabah diisi.” (Testimonies to Ministers, p. 188)

“Pasal ini adalah penuh dengan dorongan bagi mereka yang melakukan pekerjaan Tuhan di akhir zaman ini. Zerubabel telah pergi ke Yerusalem untuk membangun rumah Tuhan. Tetapi ia telah dihalangi dengan berbagai kesulitan. Musuh-musuhnya telah melemahkan tangan-tangan umat Yehuda, dan mengacaukan mereka dalam membangun, dan menghentikan mereka itu oleh tekanan dan kekuasaan. Tetapi Tuhan telah campur tangan, dan rumah itu telah diselesaikan…. Kesulitan-kesulitan yang sama….akan dihadapi oleh semua orang di waktu ini untuk melaksanakan rencana-rencana dari pikiran dan kehendak orang-orang dengan siapa Allah tidak bekerja….” (SDA Bible Commentary, vol. 7-A, pp. 189)


MINYAK KEEMASAN = MINYAK 5 ANAK DARA BIJAKSANA

“Sekaranglah waktunya bagi mereka yang lalai untuk bangun dari pada tidurnya. Sekaranglah waktunya untuk memanggil agar supaya jiwa-jiwa tidak akan hanya mendengar akan firman Allah, melainkan supaya tidak terlambat berusaha mendapatkan minyak ke dalam botol-botolnya bersama-sama dengan lampu-lampunya. Minyak itu adalah kebenaran Kristus.” (Testimonies to Ministers, p. 234)

“Kita semua perlu menyelidiki lebih daripada sebelumnya akan perumpamaan tentang sepuluh anak dara itu. Lima dari mereka itu bijaksana, tetapi lima lainnya adalah bodoh. Yang bijaksana memasukkan minyak ke dalam botol-botol mereka bersama pelita-pelitanya. Inilah minyak yang suci itu yang dilambangkan di dalam Zakharia.” (SDA Bible Commentary, vol. 7-A, p. 189)


POHON ZAITUN

“Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.  Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.” (Wahyu 11 : 3,4)

“Kedua saksi itu melambangkan firman dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.”  (The Great Controvery, p. 267)


KAKIDIAN KEEMASAN

“Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat." (Wahyu 1 : 20)


MINYAK KEEMASAN

“Minyak keemasan itu melambangkan Roh Suci.” (Testimonies to Ministers, p. 188)
“Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.” (1 Yohanes 5 : 6) 

“Oleh makhluk-makhluk yang suci yang mengelilingi takhta-Nya Tuhan tetap berkomunikasi dengan para penduduk bumi. Minyak keemasan itu melambangkan karunia rahmat dengan mana Allah tetap melengkapi pelita-pelita, orangorang percaya. Kalau saja minyak yang suci ini tidak dituangkan dari sorga dalam pekabaran-pekabaran dari Roh Allah, maka agen-agen Iblis sudah akan berhasil sepenuhnya menguasai manusia.” (SDA Bible Commentary, vol. 7-A, pp. 189, 190)


KEDUA PIPA KEEMASAN

“Bagian dalam pelita itu harus diisi dengan minyak yang mengalir dari utusan-utusan sorga melalui pipa-pipa keemasan ke dalam mangkok emas. Komunikasi Tuhan ini tidak pernah datang kepada seseorang dengan sia-sia.” (Testimonies for the Church, vol. 7, p. 249)


TUJUH PELITA

“Bilamana mereka yaang diurapi itu mengosongkan dirinya melalui pipa-pipa keemasan, maka minyak itu mengalir ke dalam pelita-pelita, yaitu sidang-sidang.” (Testimonies to Ministers, p. 337)


TUJUH PIPA KEEMASAN

”Minyak keemasan itu melambangkan Roh Suci. Dengan minyak inilah para pendeta milik Allah akan senantiasa dilengkapi, supaya mereka, pada giliran berikutnya dapat membagikan minyak itu kepada sidang.” (Testimonies to Ministers, p. 188)


MANGKOK KEEMASAN

“Sekaliannya ini mengosongkan dirinya ke dalam mangkok-mangkok keemasan yang melambangkan hati dari para utusan Allah yang hidup, yaitu mereka yang membawa firman Tuhan kepada umat dalam amaran-amaran dan himbauan-himbauan.” (SDA Bible Commentary, vol. 7-A, p. 190)


KESIMPULAN

Orang-orang  cerdik  yang dikendalikan oleh kuasa  penipu  yang  besar  itu, dengan menggunakan kata-kata  manis  dan hotbah-hotbah  yang  menarik telah  berusaha  untuk meruntuhkan iman orang-orang suci  pada  firman Allah  dengan menggunakan interpretasi-interpretasi  Injil  yang  hampir  tak  terhitung banyaknya,  dan  sekian  banyaknya sekte-sekte  agama;  yaang  hampir-hampir  tidak mungkin  bagi seseorang  untuk menemukan jalan  keluarnya  karena  kebingungan, sehingga  dengan demikian tetap mempertahankannya dalam  kebodohan  terhadap  kebenaran.  Karena mengetahui  sebelumnya  akan  semua rencana-rencana  yang  cerdik  ini,  maka Allah  telah   menggambarkan  kebenaran  itu  secara nubuatan dengan memakai  kakidian ini  dalam  bagian-bagian kelengkapannya,  yang  secara  simbolis  menunjukkan, bahwa  kebenaran Alkitab itu diungkapkan hanya  oleh  Ilham  saja  dapat  disalah artikan, tetapi  simbolsimbol  tidak mungkin.  Dengan demikian memungkinkannya  bagi  mereka  yang  tidak terpelajar  untuk segera dapat membedakan di antara mana yang benar dan mana yang salah.

Pertanyaan mungkin timbul  dalam  diri  sebagian orang, ‘Bagaimanakah dapat  saya  tentukan mana  yang diilhami  dan mana  yang  tidak  diilhami?’  Nubuatan firman Allah mampu menjawab pertanyaan ini  dan menjernihkan kebingungan  yang ada, memisahkan  yang satu  dari  yang  lainnya seperti  gandum  dipisahkan dari  sekam. Pertama-tama, ”Akan  Taurat  dan  akan  kesaksian,  jika mereka berbicara tidak  sesuai  dengan  perkataan  ini,  maka itu  adalah  karena  tidak  ada terang  di  dalam mereka”(tidak diilhami)  (Yesaya  8 :  20). Kedua,  gereja-gereja  yang  tadinya  ada  sebelum  tahun 1844 itu, telah   jatuh  bersama-sama dengan  pemberitaan  dari  pekabaran  malaikat  yang  kedua (Wahyu  14  :  8), menunjukkan bahwa  Allah  tidak lagi  menyatakan  diri-Nya  melalui saluran  mereka  itu.  Oleh  sebab  itu, maka setiap  teori,  dan  pasilan,  atau  sekte  yang  muncul  keluar  dari  gereja-gereja  yang  ada pada  waktu itu, adalah  palsu  tanpa  memiliki  terang  apapun di  dalam  mereka.  Ini  pun terbukti  dari  kenyataan,  bahwa hampir  semua  penguasa  atau  pendiri  dari  teori-teori  dan  pergerakan-pergerakan  itu  sama sekali  tidak mengakui ilham apapun.
Nubuatan Yehezkiel, pasal  empat  (yang dijelaskan di  dalam  buku Tongkat  Gembala, Jilid 1, halaman 128-150), membuktikan bahwa  Luther, Knox, Campbell, dan E. G. White  telah  dipanggil  secara ilahi. Juga  telah  dibuktikan oleh perumpamaan  Matius  20, bahwa  Luther, Knox, Wesley, dan Campbell tidak diberikan terang  mengenai  kebenaran nubuatan, melainkan telah   diilhami  untuk  menyerukan panggilan bagi  reformasi  kepada  kebenaran-kebenaran  tertentu  yang  telah  diungkapkan  sebelum  sejarah mereka,  tetapi  telah   “dipijak-pijak di  bawah kaki.”  Selanjutnya  telah  dibuktikan melalui  perumpamaan yang  sama,  bahwa oleh  perantaraan  Miller  dan  White kebenaran-kebenaran nubuatan telah  diungkapkan yang  sebelumnya belum  pernah diajarkan.(Lihat  halaman 319-322). Juga  telah  diperlihatkan oleh nubuatan Yehezkiel, bahwa  terang  daan kebenaran atas  Injil  akan terus  berlangsung selama  390 tahun; yaitu semenjak dari  tahun 1500 sampai  tahun 1890;  lalu kemudian ia  itu  akan berhenti selama  empat puluh tahun lamanya.(Lihat buku Tongkat Gembala, Jilid 1, halaman 128-150).

Dengan demikian, selagi  pergerakan tahun 1844 itu memberitakan bahwa  terang  telah  berhenti diungkapkan melalui  semua  sekte  yang  lain, maka  telah ditunjukkan oleh  nubuatan Yehezkiel, bahwa terang  akan terus  berlanjut  bersama  dengan pergerakan  yang  terakhir  sampai  tahun 1890. Kenyataan ini pun terbukti  dengan sendirinya, karena  gereja  Masehi  Advent  Hari  Ketujuh tidak lagi  memperoleh terang  tambahan  atas  Injil  selama  dalam  empaat  puluh tahun  yang  disebutkan kebenaran  yang  mungkin telah  diketemukan oleh  beberapa  orang  di  dalam  organisasi  (MAHK)  ini  yang  belum  diungkapkan sebelum  tahun 1890, ia  itu pun adalah palsu;  walaupun ada  beberapa  perkara  telah  tertulis  di  dalam  Roh Nubuat, sekalian itu tidak akan dapat  dipahami  sampai  taahun 1929. Kebenaran-kebenaran  yang diungkapkan sebelum  tahun  1844, dan sampai  pada  tahun1929, adalah terdapat  di  dalam  tulisan-tulisan Roh Nubuat, maka  apa  yang  tidak tertulis  di  sana, tidak  akan bernilai  apapun. Setelah pikiran-pikiran kita  dibersihkan dari  semua  teori  palsu ini  baru  dapat  kita  memahami  kebenaran itu. Dengan perkataan lain  orang-orang  Laodikea harus  mengakui,  bahwa tuduhan  yang  melawan  mereka itu  adalah  benar  – “tiada terkasihan,  sengsara, dan miskin, dan  buta,  dan bertelanjang”;  dan  oleh menyambut  kebenaran itu mereka  akan  dapat  menggosok  mata mereka  “dengan  salep  mata”;  karena  adalah  “saksi  yang  benar  itu sendiri  yang  berbicara,  dan  Firman-Nya  harus  benar”,  Carilah  penjelasan-penjelasan  bagimu  “di  dalam Mangkok”, maka  anda  tidak akan sukar  untuk mengerti  kebenaran, atau pun untuk menghindar  dari  jerat penyesatan  yang  senantiasa siap  mengancam.  Demikian  kesulitan  dalam  mengenai  perbedaan  di  antara kebenaran dan kekeliruan telah  dapat dihapuskan.

Sidang Tuhan Sepanjang Sejarah



Wahyu 12 :  1  –  6: “Maka kelihatanlah  di  langit  suatu  keajaiban  besar,  yaitu  seorang  perempuan  berpakaian matahari, dan bulan berada  di  bawah kakinya, dan di  kepalanya  bermahkotakan sebuah mahkota dengan dua  belas  bintang. Adalah ia  itu mengandung  dan berteriak sebab sakit  dan sengsara hendak  melahirkan.  Maka kelihatan  pula sebuah  keajaiban  yang  lain  di  langit,  yaitu  ada  seekor naga besar  yang  merah  menyala,  berkepala tujuh  dan  bertanduk sepuluh dan di  atas  kepalakepalanya  bermahkota  tujuh. Dan ekornya  menyeret  sepertiga  dari  segala  bintang  di  langit, lalu dicampakkannya  ke  bumi;  maka  berdirilah naga  itu di  hadapan perempuan  yang  sedang  hendak melahirkan itu, supaya  apabila  ia  sudah melahirkan, naga  itu dapat  menelan anaknya  itu. Maka  ia memperanakkan  seorang  bayi  laki-laki  yang  akan memerintah segala  bangsa  dengan tongkat besi;  maka  anaknya  itu  pun disambar  dibawa  kepada  Allah dan kepada  tahta-Nya.  Maka perempuan itu melarikan diri  ke padang  belantara,  di  sana ada suatu  tempat  disediakan  Allah baginya supaya dipeliharakan orang akan dia di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.”
Saya  yakin kita  semua  setuju, bahwa  perempuan dari  Wahyu 12 ini  adalah melambangkan  Sidang;  bahwa naga  itu  adalah  melambangkan  Setan;  dan  bahwa  anak  kecil  itu melambangkan  Kristus.  Tetapi  karena sama halnya kita mungkin  tidak  sepaham  mengenai apakah  perempuan  itu  melambangkan  sidang  Perjanjian  Lama  atau  sidang  Perjanjian  Baru  ataupun kedua-duanya, maka  adalah penting  agar  kita  mempelajari  untuk membuktikannya.
Sekarang,  dengan  sendirinya pertanyaan-pertanyaan  akan  timbul; jika  Kristus  melahirkan sidang  Kristen, maka  bagaimanakah mungkin perempuan itu adalah ibu-Nya?  Dan bukankah Kristus  lahir  sedikit-dikitnya  tiga  puluh tahun sebelum  sidang  Kristen muncul  berdiri?  Bukankah telur  lebih dulu keluar  sebelum  ayam  ditetaskan?  Dan akhirnya, bukankah  benar  bahwa  jika  kita terus  keliru dengan sesuatu pegangan  yang salah, maka  kita  akan  menemukan diri  kita  makin hari  makin jauh dari  kebenaran mengenai  pokok masalah ini?  Tentu saja. Jadi, marilah kita mencari landasan yang pasti di atas mana kita akan membangun.
Kita  semua  mengetahui, bahwa  Kristus  telah lahir, bukan bagi  sidang  Kristen, melainkan bagi  sidang  Yahudi. Demikianlah halnya, maka  bagaimanakah dapat  kita  menghindari  diri  dari kebenaran, bahwa  perempuan bermahkota  yang  berisikan dua  belas  bintang  ini  terutama  adalah sidang  Yahudi  yang  gelisah kesakitan lalu melahirkan “Juruselamat  dunia”  dalam  periode sejarah Perjanjian Lama?

Lagi  pula, sebelum  anak itu lahir  dan sebelum  Injil  Kristus  datang  kepada  Sidang, perempuan itu sudah bersalutkan matahari  dan bulan berada  di  bawah kakinya. Oleh karena  itu tidak dapat  dimaafkan sedikit  pun bagi  siapa  pun untuk menyimpulkan,  bahwa  perempuan itu adalah melambangkan  Sidang  yang  bersalutkan  Injil  Kristus. Dan jika  sekiranya  matahari pakaiannya itu bukan melambangkan Injil Kristus, maka apakah yang dilambangkannya?
Oleh  karena perempuan  itu  sudah  berpakaian  matahari  sebelum  Kristus  lahir, dan sebelum  Injil  datang, maka  pakaian mataharinya  itu melambangkan Alkitab, Firman Allah  yang menyelubunginya dalam periode sejarah nabi-nabi.
Apakah  yang dilambangkan oleh bulan di  bawah kakinya  itu?  Dari  kenyataan bahwa bulan dari  segala langit  memantulkan  cahaya  yang  berasal  dari  matahari  kepada bumi,  maka sebab itu bulan  simbolis  itu  yang  berada  di  bawah kaki  perempuan  itu, dan matahari  bercahaya langsung menyinarinya,  bukan oleh  pantulan  melalui  bulan, menunjukkan bahwa  saluran pembawa  terangnya  itu,  yaitu bulan, sedang  berlalu, tidak diperlukan lagi, sehingga  matahari sendiri  sebagai  sumber  cahayanya  bersinar  langsung  ke atasnya  menyelubunginya dengan cahaya-cahayanya  yang  cerah.  Apa  lagi  yang  dapat  dilambangkan  oleh  bulan  kalau  bukan masa periode sejarah  sebelum  Alkitab  muncul,  yaitu  masa sejarah  sebelum  Musa di  mana  Firman Allah  tidak  menyinari langsung  atas  umat seperti halnya  di  waktu  ini  (sebab  mereka  belum memiliki  Alkitab di  waktu itu), melainkan telah dipantulkan kepada  mereka  itu oleh hamba-hamba  Allah sebagai  perantara, artinya  para  nabi  sebelum  Musa  tidak pernah menuliskan pekabaran-pekabaran dari Allah melainkan meneruskannya secara lisan saja.
Walaupun perempuan bermahkota  yang  berisikan dua  belas  bintang  ini  melambangkan sesuatu  dalam  sejarah  Perjanjian  Lama  seperti  yang  kita saksikan,  namun  bagaimana pun  ia terlihat juga melambangkan  sesuatu  di  dalam  sejarah  Perjanjian  Baru.  Ini  dapat  kita saksikan  dari kenyataan, bahwa  sesudah anak kecil  itu lahir  dan sesudah sidang  Kristen  datang  kepada perempuan itu dikaruniakan sayap-sayap dari  burung  garuda, lalu dengan demikian memungkinkannya  untuk terbang  ke  dalam  padang belantara, untuk  di  sana  ia  dipeliharakan orang  “selama satu  masa,  dua masa,  dan  setengah  masa.”  Lagi  pula ditinggalkannya  kebun anggurnya itu  (tanah  airnya  –  Palestina)  lalu  pergi  ke dalam  padang  belantara (negeri-negeri bangsa-bangsa Kapir,  karena itulah  yang  dilambangkan  oleh  padang  belantara sebagai  lawan kata  dari  kebun anggur),  kembali  menunjukkan,  bahwa  perempuan  itu  masih  terus  ada setelah anaknya lahir.
Dengan  mengambil  semua titik  persoalan  ini  menjadi  suatu  kesatuan  yang  menyeluruh, maka semua itu  secara positif  menunjukkan,  bahwa perempuan  itu  adalah  melambangkan  Sidang Allah  yang  kekal  bagi  segala zaman,  dan  bahwa ia adalah  penyimpan  Kebenaran-Nya,  yaitu isteri-Nya  yang  sejati,  Kebenaran  yang  telah  melahirkan  Kristus  dan  yang  telah  melahirkan semua “saudara-saudara-Nya” (semua pengikut-Nya), “yang  sisa  dari  benih perempuan itu.” Ayat 17.
Pada waktu  dijanjikan  tentang  akan  datangnya,  Juruselamat,  maka pada waktu  itulah naga  itu mengetahui, bahwa  Sidang  akan melahirkan “seorang  bayi  laki-laki”, dan semenjak itu ia terus  mengamat-amati  perempuan itu dengan  teliti  dengan harapan untuk membinasakan Penebus  dunia itu  segera setelah  kelahiran-Nya.  Ini  diusahakannya  untuk dapat  diselesaikan melalui  Herodes  pada waktu  ia menyuruh  membantai  sejumlah  besar  anak-anak  kecil.  Anak Kristus, bagaimana  pun  telah meloloskan diri, maka  Iblis  dalam  hubungan ini  telah menemui kegagalannya yang pertama.
Kini  Naga  itu sambil  diperkuat  dengan tujuh kepala  dan sepuluh tanduk, menunjukkan bahwa ia menguasai  semua penguasa sipil  maupun  agama pada hari  itu  (karena lambang  dari angka  “sepuluh”  menunjukkan universal,  sama  seperti  halnya  yang  dilambangkan oleh  sepuluh jari  kaki  dari  Daniel  pasal  2, sepuluh tanduk  dari  binatang-binatang  Alkitab lainnya, dan sepuluh anak dara dari Matius pasal 25).
Tanduk-tanduk melambangkan semua  penguasa  sipil, sementara  kepala-kepala melambangkan  semua  penguasa  agama,  karena  angka  Alkitab  “tujuh”  menunjukkan kelengkapan.  Lagi  pula, dari  kenyataan  bahwa  Sidang  (orang-orang  Yahudi), satu-satunya perantara melalui  siapa  Allah  bekerja sampai  kepada masa itu,  telah  menyalibkan  Tuhan,  maka cukup terbukti  dengan sendirinya, bahwa  Sidang sudah murtad, bahwa  ia  telah menjadi  kepala yang ketujuh dari  tubuh  Naga  itu, dan  bahwa  demikianlah Naga  itu telah  dipersenjatai  dengan sepuluh tanduk dan tujuh  kepala,  --  dengan semua  penguasa  sipil  maupun  agama. Dan begitulah sebagai  anda saksikan,  maka Naga dengan  tanduk-tanduknya  dan  kepala-kepalanya itu melambangkan dunia yang telah ditaklukkan oleh Iblis.
Demikianlah, bahwa  dunia  telah hilang  pada  hari  itu, dan demikianlah  bahwa  Kristus telah  datang  untuk  menyelamatkannya.  Untuk  melaksanakan  semuanya ini  Ia telah  memulaikan sebuah organisasi  sidang  yang  baru.  Dalam  terang inilah kita  melihat  Kristus, Juruselamat  dunia, dan misi-Nya menjadi makin lebih penting daripada yang pernah kita melihatnya sebelumnya.
Terseretnya  dari  langit  sepertiga  bagian dari  segala  bintang  oleh Naga  itu (bintang-bintang  = malaikat-malaikat,  ayat  9)  dengan  ekornya,  bukan  dengan  gigi-giginya, menunjukkan, bahwa pada  permulaan  pemberontakan  umum  Setan  malaikat-malaikat  itu  dengan  suka rela telah mengikuti  pemimpin pemberontak itu lalu menggabungkan diri  dengannya  dalam  pekerjaan jahatnya melawan keluarga manusia.
Wahyu 12 :  7  –  17 : “Maka jadilah  peperangan  di  dalam  sorga,  Mikhail  berikut  segala malaikat-Nya berperang melawan  Naga itu,  dan  Naga  berikut  semua malaikatnya berperanglah,  maka Naga dan  malaikatmalaikatnya  itu tiada  menang  dan tempat  mereka  pun sudah hilang di  sorga. Maka  tercampaklah Naga besar  itu,  yaitu  ular  tua,  yang  dinamakan  Iblis  dan  Setan,  yang  telah  menyesatkan  seluruh isi dunia;  ia telah  tercampak  ke bumi,  dan  segala malaikatnya pun  sudah  tercampak  beserta dengan dia. Maka  aku dengar  suatu suara  besar  mengatakan di  dalam  sorga  bunyinya  :  Sekarang sampailah  keselamatan  dan  kodrat  dan  kerajaan  Allah  kita,  dan  kuasa  dari  Kristus-Nya,  karena sudah tercampak ke  bawah Penuduh semua  saudara  kita  itu,  yang  telah  menuduh mereka  itu di hadapan hadirat  Allah baik siang  baik malam. Sekalian mereka  itu sudah mengalahkan dia  oleh darah  Anak  Domba dan  oleh  perkataan  kesaksian  mereka;  maka mereka  itu  tiada  menyayangi nyawanya  walaupun sampai  mati. Sebab itu bersoraklah  kamu, hai  segala  langit, dan  semua kamu  yang  diam  di  dalammya. Celaka  bagi  semua  penduduk bumi  dan laut, sebab  Iblis  sudah turun  kepadamu  dengan  besar  amarahnya,  sebab  ia mengetahui,  bahwa masanya sudah  singkat. Dan  pada  waktu  Naga itu  melihat  dirinya sudah  tercampak  ke bumi,  maka ia lalu  menganiaya perempuan itu  yang  telah melahirkan anak laki-laki. Maka  dikaruniakanlah kepada  perempuan itu kedua  sayap burung  garuda  yang  besar  supaya ia dapat  terbang  ke  dalam  padang  belantara, yaitu  ke tempatnya,  di  sana ia akan  dipeliharakan  orang  selama satu  masa,  dua masa dan setengah  masa  jauh  dari mata  ular  itu.  Maka  ular  itu  menyemburkan  air  dari dalam mulutnya seperti banjir  mengikuti perempuan itu dari  belakang, supaya  ia  dapat  dihanyutkan oleh banjir  air ular  itu. Tetapi  bumi  telah menolong  perempuan itu dengan mengangakan mulutnya  lalu menelan  air  banjir  yang  telah disemburkan  dari  mulut  Naga  itu. Maka  naiklah amarah  Naga  itu akan  perempuan itu, lalu pergi  memerangi  yang  lagi  tinggal  dari  benih perempuan itu,  yaitu mereka  yang  memeliharakan  perintah-perintah  Allah, dan  yang memiliki  kesaksian Yesus Kristus.”
Titik  masalah  penting  yang  harus  dicatat dari ayat-ayat ini ialah,  bahwa  setelah naga  itu dan  malaikat-malaikatnya terbuang  keluar  dari  sorga (kekalahan  Setan  yang  kedua),  dan  sesudah ia  menganiaya  Sidang, dan perempuan itu melarikan diri  ke  dalam  padang  belantara, maka  naga itu telah menyusulnya  ke  sana,  tetapi  bukannya  ia  menganiaya  perempuan itu di  sana,  melainkan ia  bahkan menyemburkan “air  yang  bagaikan banjir  mengikuti  perempuan  itu dari  belakangnya”, sambil  berharap untuk  membuat  perempuan itu  hanyut  terbawa  air  semburan itu. Dengan kata lain,  sesudah  ia menyaksikan  bahwa  ia tak mungkin dapat  menghentikan pertumbuhan Sidang Kristen  dengan  cara menganiayakan  para pengikutnya,  maka ia merobah  siasatnya dan  sebagai gantinya  ia  mendorong  orang-orang  Kapir  untuk menggabungkan diri  dengan perempuan itu, dengan begitu ia mengharap untuk mengkapirkan perempuan itu --- “menghanyutkan dia.

"Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa." (Wahyu 17:15)

“Sementara Tuhan membawa ke dalam sidang orang-orang yang sepenuhnya bertobat, Satan pada waktu yang sama membawa juga orang-orang yang tidak bertobat ke dalam keanggotaan sidang. Sementara Kristus menabur benih yang baik, maka Satan menaburkan lalang-lalang. Ada dua pengaruh yang bertentangan yang terus menerus mendesak anggota-anggota sidang. Pengaruh yang satu sedang bekerja bagi penyucian sidang, dan yang lainnya merusak umat Allah. (Testimonies to Ministers, p. 46)

“Terlalu banyak pekerjaan yang terburu-buru yang dilakukan dalam memasukkan daftar nama-nama anggota baru ke dalam pendaftaran sidang. Kebiasaan buruk yang serius tampak pada beberapa orang yang telah menggabungkan diri dengan sidang. Mereka yang telah menerima orang-orang ini mengatakan ‘kami akan pertama-tama memasukkan mereka ke dalam sidang dan selanjutnya barulah mereformir kehidupan mereka. Tetapi ini adalah tidak benar. Usaha yang pertama yang harus dilakukan adalah usaha mereformasikan,… jangan biarkan mereka bergabung bersama umat Allah dalam persaudaraan sidang sebelum dpat menunjukkan bukti-bukti nyata tentang adanya roh Allah yang bekerja di dalam hatinya. Banyak nama-nama yang terdaftar pada buku-buku sidang adalah bukan orang Kristen." (Review and Herald, May 21, 1901)

Sungguhpun demikian,  Naga  itu kembali  gagal  mencapai  tujuannya, karena  bumi  akan membukakan  mulutnya  dan  menelan  air  banjir  itu; artinya,  Ilham secara  meyakinkan meramalkan,  bahwa orang-orang  yang  menggabungkan  diri  dengan Sidang untuk maksudmaksud tertentu  yang  lain daripada  mengikuti  dan mempraktikkan Kebenaran akan kelak dibuang keluar  dengan cara  ajaib,  yaitu seolah-olah ditelan oleh  bumi. Maka  apabila  peristiwa  ini jadi  Setan  akan  kelak  menemui  kekalahannya  yang  ketiga  kalinya. Kesimpulannya, di  sinilah ketiga  kekalahannya  itu sebagai  berikut:  No.1 :  Kegagalannya  untuk menelan anak kecil  itu;  No. 2 :  Kekalahannya  dalam  peperangan di  dalam  sorga;  No. 3  :  Kegagalannya  untuk mengkapirkan Sidang  dengan cara  membanjiri  perempuan itu dengan orang-orang  yang  tidak bertobat.
Bilamana ia menemui  kekalahannya  yang  ketiga,  apabila semua lalang  yang  ditaburnya itu  terbakar  (karena sebagai  banjir  mereka  itu  akan  ditelan  oleh  bumi,  tetapi  sebagai  lalang mereka  akan  dibakar  oleh  malaikat-malaikat),  kemudian ialah, bahwa  Sidang akan  muncul “Indah bagaikan bulan,  cerah bagaikan matahari,  dan hebat  bagaikan suatu bala  tentara  dengan panji-panjinya”, ia  akan maju terus  ke  seluruh dunia  dengan kemenangan dan untuk memenangkan lagi.” Prophets and Kings, p. 725.

Setelah  menemui  kekalahan  besar  yang  sedemikian,  dan  setelah  melihat  bahwa Sidang telah bebas  dari  air  banjir  semburannya, maka  murka  Naga  itu akan makin hebat  meningkat.  Ia akan  naik  amarahnya terhadap  perempuan  itu  lalu  “memerangi mereka  yang  lagi tinggal dari benih  perempuan  itu,  yaitu  mereka  yang  memeliharakan  perintah-perintah Allah dan  yang memiliki kesaksian Yesus Kristus” (ayat 17) yaitu Roh Nubuat” (Wahyu 19 : 10).

Jelaslah,  bahwa mereka  yang  lagi  tinggal  itu adalah orang-orang  yang  tertinggal  sesudah bumi  mengangakan  mulutnya dan  menelan  air  banjir  itu.  Mereka sebagai  sebuah  badan memeliharakan  perintah-perintah Allah, dan memiliki  Roh Nubuat  yang  hidup,  yaitu Roh  yang mengucapkan  Alkitab,  yang  telah  menghantarkan  umat  Allah  ke dalam  segala Kebenaran sepanjang  segala zaman,  dan  yang  masih  tetap  ada.  Demikianlah,  bahwa  murka Naga itu  dan kesucian Sidang,  yang disebabkan oleh kekalahan Naga  itu  yang  ketiga  kalinya,  akan mendatangkan masa kesusahan besar yang sedemikian itu belum pernah ada :

“Maka  pada  masa  itu akan bangkit  berdiri  Mikhail, Penghulu besar  itu  yang  akan berdiri membela semua bani  bangsamu;  maka akan  ada suatu  masa kesukaran  besar  yang  sedemikian  itu belum  pernah  ada semenjak  berdirinya  sesuatu  bangsa sampai  kepada masa itu;  maka pada masa itu  bangsamu  akan  dilepaskan,  yaitu  setiap  orang  yang  akan  didapati  namanya  tercatat  di  dalam buku.” Daniel 12 : 1.

Tidak ada  apapun di  dalam  dunia  ini  yang  lebih  berharga  daripada  memiliki  nama  kita tertulis  di dalam buku  itu.  Maka  di sanalah  kita  boleh  memiliki nama  kita  tertulis  di dalamnya jika  kita  memilih untuk  mengikuti  Roh Kebenaran itu dan memeliharakan perintah-perintah Allah. Di  sinilah kita  saksikan, bahwa  orang-orang  yang  menyangka,  bahwa  hukum, sepuluh perintah itu, telah “dihapus”, bahwa  kehidupan  mereka  tidak memerlukan penghiburan dari hukum  itu;  dan orang-orang  yang  menyangka, bahwa  Roh Nubuat  adalah sesuatu perkara  dari masa  silam,  bahwa  Allah  telah  membiarkan  dunia  ini mengikuti apa  saja  yang  terbaik  yang  dapat diikutinya, bahwa  Ia  tidak mau lagi  merepotkan diri-Nya  untuk mengirimkan seorang  nabi; bahwa  semua  orang  yang sedemikian itu akan kelak mendapatkan diri  mereka  bergabung  dengan Babil  yang  besar  itu,  yaitu tempat  duduknya  Naga  itu,  maka  gantinya  memiliki nama  mereka tertulis  di dalam buku,  mereka  akan  memiliki tanda  alamat dari binatang  itu,  lalu  mengambil bagian  dalam  melaksanakan  aniaya terhadap  umat  yang  sisa  yang  memeliharakan  perintahperintah Allah, dan memiliki kesaksian Yesus Kristus.

Sekaranglah waktunya  bagi  semua  orang  untuk mengambil  keputusan apakah untuk ditelan oleh bumi  –  dicampakkan ke  dalam  api,  atau supaya  dilepaskan oleh Mikhail, Penghulu Besar kita itu.

Empat Kebangkitan di Akhir Zaman

KEBANGKITAN PERTAMA
“Karena Tuhan sendiri akan turun dari sorga dengan suatu sorak, dengan suara penghulu malaikat, dan dengan bunyi sangkakala Allah; maka semua orang yang telah mati  d a l a m  Kristus akan lebih dulu bangkit. Kemudian kita yang masih hidup, yang tertinggal ini, akan diangkat bersama-sama dengan mereka itu dalam awan-awan untuk  menghadap Tuhan di angkasa. Demikianlah kita kelak akan bersama-sama dengan Tuhan. Oleh sebab itu hendaklah kamu saling menguatkan hati sesamamu dengan perkataan ini.” (1 Tesalonika 4 : 16-18)

“Berbahagialah dan sucilah dia yang memperoleh bagian dalam kebangkitan yang pertama. Pada kebangkitan yang sedemikian itu maut yang kedua tidak lagi berdaya atasnya, maka mereka akan menjadi imam-imam bagi Allah dan bagi Kristus, dan akan memerintah bersama-Nya seribu tahun lamanya.” (Wahyu 20 : 6)  (Terjemahan yang lebih tepat dari Alkitab versi King James).

Di dalam kebangkitan pertama di atas, hanya orang-orang benar yang akan diselamatkan saja yang dibangkitkan. Dan kebangkitan ini terjadi saat Yesus datang di awan-awan untuk menjemput umat Allah ke sorga.


KEBANGKITAN KEDUA


“Tetapi semua orang mati yang tersisa lainnya belum hidup kembali (lived not again) sampai seribu  tahun itu berakhir. Inilah kebangkitan yang pertama. Berbahagialah dan sucilah dia yang memperoleh bagian dalam kebangkitan yang pertama. Pada kebangkitan yang sedemikian itu maut yang kedua tidak lagi berdaya atasnya,…….” (Wahyu 20 : 5, 6)
 
“Pada kebangkitan yang pertama semua akan muncul keluar dalam pertumbuhan yang tidak akan mati (immortal bloom), tetapi pada kebangkitan yang kedua, tanda-tanda bekas kutuk masih tampak pada semua orang. Semua akan bangkit sebagaimana halnya mereka itu turun ke dalam kubur-kuburnya. Orang-orang yang hidup sebelum Air Bah muncul keluar dengan bentuk tubuh mereka yang bagaikan raksasa, lebih dari dua kali tinggi badan orang-orang yang hidup di waktu ini di bumi, dan benar-benar seimbang. Generasi-generasi orang-orang yang hidup sesudah Air Bah lebih kecil badannya.” (3 Spiritual Gifts, p. 84)


KEBANGKITAN ISTIMEWA / CAMPURAN
 
“Maka pada masa itu akan kelak bangkit berdiri Mikhail, Penghulu Besar itu, yang akan membela anak-anak keturunan bangsamu, maka akan jadi kelak suatu masa kesusahan besar, yang sedemikian itu belum pernah ada sejak berdirinya sesuatu  bangsa bahkan sampai kepada masa yang sama itu. Tetapi pada masa itu bangsamu akan diluputkan, yaitu setiap orang yang akan ditemukan namanya tertulis di dalam buku. Maka banyak dari mereka yang tidur di dalam lebu bumi akan bangkit, sebagian kepada hidup yang kekal, dan sebagian kepada malu dan kehinaan yang  kekal.” (Daniel 12 : 1, 2)

“Adalah pada tengah malam dimana Allah telah memilih untuk melepaskan umat-Nya. Sementara orang-orang jahat mengolok-olok dan mengejek di sekeliling mereka, maka tiba-tiba  matahari muncul menyinari dengan sekuat-kuatnya, dan bulan berhenti di tempat. Orang-orang jahat memandang pada keadaaan itu dengan terpesona, sementara umat kesucian memandangnya dengan penuh kesukaan tanda-tanda dari kelepasan mereka. Berbagai tanda dan keajaiban susul-menyusul dengan cepatnya. Segala perkara apa saja tampaknya beralih dari tempatnya yang semula. Aliran-aliran sungai berhenti mengalir. Awan-awan hitam dan tebal muncul keluar saling berpapasan. Tetapi ada suatu tempat yang tetap mulia  dan terang,  darimana  keluar suara Allah yang bagaikan banyak air, yang  menggoncangkan segala langit dan bumi. Terjadi suatu gempa bumi yang besar. Kubur-kubur terbuka, dan orang-orang yang telah mati dalam iman di bawah pekabaran  malaikat yang ketiga, yang  memeliharakan Sabat, mereka itu muncul keluar dari tempat-tempat tidur mereka yang berdebu, dalam kemuliaan, untuk mendengarkan janji perdamaian yang akan dibuat Allah kepada mereka yang telah  mematuhi hukum-Nya.” (Early Writings, p. 285)



“Kubur-kubur terbuka, maka ‘banyak dari mereka yang tidur di dalam lebu bumi…… bangkit, sebagian bagi hidup yang kekal, dan sebagian lagi kepada malu dan kehinaan yang kekal.’ Daniel 12 : 2.  Semua mereka yang telah mati dalam iman dari pekabaran malaikat yang ketiga muncul keluar dari kubur dalam kemuliaan, untuk mendengarkan janji perdamaian Allah kepada mereka yang telah mematuhi hukum-Nya. 'Juga mereka yang telah menusuk Dia' (Wahyu 1 : 7), mereka yang mengolok-olok dan menertawakan kesengsaraan kematian Kristus, dan musuh-musuh yang sangat kejam terhadap kebenaran dan umat-Nya, semua mereka itu akan bangkit untuk memandang Dia dalam kemuliaan-Nya dan untuk menyaksikan hormat yang ditempatkan pada orang-orang yang setia dan patuh.” (The Great Controversy, p. 637)

“Tugasmu, tugasku, tidak akan berhenti dengan hidup ini saja. Untuk sementara kita boleh beristirahat di dalam kubur, tetapi, apabila panggilan datang, maka kita  kelak  di dalam Kerajaan Allah  akan menyandang tugas kita sekali lagi(Testimonies vol. 7, p. 17)


"Di sini kepada kita diceritakan, bahwa di dalam masa kesukaran itu mereka ini akan bangkit, sebagian untuk hidup selama-lamanya dan sebagiannya untuk mati kembali. Sadarkah Saudara sekarang, bahwa bukan hanya masa kesukaran besar itu yang telah dekat di depan pintu, melainkan juga kebangkitan istimewa ini? Dapatkah Saudara betul-betul melihat, bahwa di dalam masa kesukaran besar itu, sementara orang-orang suci yang hidup sedang dilindungi, orang-orang mati ini yang bangkit bagi kehidupan kekal juga dilepaskan daripada kubur-kubur mereka? Yakinkah Saudara, bahwa masa kesukaran besar ini terdapat di dalam ‘hari Tuhan yang besar dan hebat itu’, yaitu hari yang malaikat perjanjian Eliyah telah umumkan?" (Timely Greetings, vol. 2, no. 7, p. 11)

Untuk kebangkitan ini, hanya orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh yang akan bangkit, beserta orang-orang yang menikam Yesus dahulu. Yang membuat kebangkitan ini menjadi istimewa adalah :
  • Mereka akan bangkit di masa kasihan, bukan sesudah masa kasihan berakhir.
  • Mereka akan menyandang tugas sekali lagi untuk menginjil ke seluruh dunia (bagi yang selamat).

KEBANGKITAN ISRAEL

"Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering. Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!" Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar. Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang. Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN." (Yehezkiel 37 : 1 - 14)

“Dalam kebangkitan ini hanya umat kepunyaan Allah saja, yaitu Israel, yang akan bangkit tanpa seorang berdosapun terdapat di antara mereka. Lagi pula mereka ini bukan menemui Tuhan di angkasa; mereka akan dihantarkan ke tanah air Israel, yaitu Palestina. Oleh sebab itu, maka kebangkitan ini tidak akan sama dengan kebangkitan dari 1 Tesalonika, tidak akan sama dengan kebangkitan dari Wahyu itu (Wahyu 20 : 6), ataupun dengan kebangkitan dari Daniel 12 : 2. Ini adalah suatu kebangkitan tersendiri.” (Timely Greetings, vol. 2, No. 7, p. 13)